HomeAlat Peraga Edukasi TK / PAUD Bahan Ajar Sentra Science & Seni. Bahan Ajar Sentra Science & Seni . Not Found Kategori . Al Qur’an; Alat Peraga Edukasi; Mebeller; Seragam Dan Atribut Sekolah; Cetak; Buku; Sistem Perpustakaan Online; TK / PAUD; Toys Surabaya; Pilihan Kategori Produk Stimuluskebutuhan sensori serta kemampuan bahasa anak.Mengenalkan konsep tekstur, lengket, kental, dan sains sederhana pencampuran warna. diinginkan Misalnya, sentra bermain alam agar dilakukan di luar ruangan, dikarenakan kegiatan dalam sentra tersebut lebih banyak menggunakan bahan-bahan sifat cair, sehingga akan terhindar dari terjatuhnya anak karena lantai yang licin, dan sebagainya. d. Karakteristik tema atau bahan ajar yang akan disajikan kepada anak. Guru dapat 1 Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga dalam pengajaran yaitu: Kelebihan penggunaan alat peraga yaitu: Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya ; Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan . 10 Contoh APE Dalam Indoor PAUD Sentra Main Peran –Sarana bermain di dalam ruangan atau APE PAUD Indoor macamnya beragam jenis, bentuk, dan bahannya bisa sintetis atau alam. Untuk membantu mengembangkan 6 aspek perkembangan anak usia dini, dilakukan melalui kegiatan sensori motor, main peran dan main pembangunan. Alat bermain Anak Dalam Ruangan APE Indoor Berdasarkan 3 jenis kegiatan main, pembagian APE Dalam terbagi tiga macam yaitu, main sensorimotor, main peran, dan main pembangunan. Main sensorimotor adalah permainan yang memfungsikan kelima panca indera anak didik seperti perabaan, pengecapan, pendengaran, penglihatan, dan penciuman Main peran atau main simbolik adalah permainan yang meningkatkan kemampuan anak didik untuk berimajinasi, berinteraksi sosial dan mengekspresikan pengalamannya dalam main peran mikro dan makro Main pembangunan adalah permainan yang mendukung anak didik untuk mengembangkan dan mewujudkan gagasan/ide yang ada dalam pikirannya menjadi hasil karya Untuk contoh APE PAUD Indoor jenis main Main Peran atau Main Simbolik dapat dilihat pada contoh-contoh berikut ini 1. Nama APE Kostum Berbagai Profesi/ Pekerjaan Kostum berbagai profesi dan bahan pakaian serta asesoris seperti tas, sepatu, kalung atau bisa juga terdiri dari satu stel baju koki, baju pilot, baju polisi atau tentara, baju ilmuan, baju guru, dan baju profesi lainnya. APE sentra main peran yang berupa baju pekerjaan ini dapat mengembangkan Pengetahuan dan Keterampilan yaitu Interaksi sosial-emosional, Kemandirian, Pengenalan ukuran. 2. Nama APE Perkakas Pertukangan Anak APE alat pertukangan anak dapat digunakan sebagai alat main sentra dengan tema pekerjaan tukang. Ayah bunda dapat membuat sendiri dengan bahan yang mudah didapatkan di sekitar tentunya dengan bantuan anak-anak maupun dengan cara membelinya 1 set mainan pertukangan yang harganya berkisar Rp. saja update per 2018. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Pengenalan ukuran, Sensori motor, Koordinasi mata dan tangan, Sosial emosional. 3. Nama APE Boneka/ Boneka Jari Tangan Melalui boneka jari anak usia dini, seorang pendidik paud dapat mengajarkan pendidikan karakter kepada anak usia dini. Selain itu apabila boneka jari memiliki baju profesi maka dapat juga digunakan untuk mengenalkan macam-macam pekerjaan kepada anak usia dini. Ayah bunda dapat membuat sendiri boneka jari tangan untuk paud menggunakan kain flanel atau membelinya satu set harga berkisar 5 ribu hingga 70 ribu, tergantung motif dan bahan kain yang dipakai. Untuk Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan adalah -Motorik halus, Interaksi sosial emosional, -Imajinasi, Main peran mikro. 4. Nama APE Perkakas Berkebun Anak Ada banyak sekali manfaat berkebun bagi anak usia dini diantaranya yaitu melatih dan mengajarkan anak berkebun untuk merawat lingkungan tempat tinggalnya. Imaji dan kreatifitas anak, intelektual, koordinasi mata-tangan-kaki juga mendapat stimulasi melalui keceriaan anak saat melakukan permainan berkebun yang didukung APE menyenangkan ini. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Main peran mikro dan makro, Interaksi sosial emosional, Imajinasi. 5. Nama APE Balon Tepung Anak Kreatif Adonan Tepung Adonan yang terbuat dari tepung yang dicampur dengan bahan pewarna ini dapat menjadi adonan yang lembek dan mudah dibentuk menjadi bentuk hewan maupun tumbuhan yang lucu-lucu. Ayah bunda dapat membelinya seharga 10 ribu saja atau juga bisa membuatnya sendiri bersama anak didik. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Main peran mikro, Sensorimotor, Interaksi sosial emosional, Motorik halus, Imajinasi. 6. Nama APE Perkakas Masak-Masakan Anak Alat permainan masak masakan untuk anak perempuan dan bisa untuk laki-laki dapat menstimulus perkembangannya karena melakukan permainan yang penuh keceriaan menggunakan ape yang satu ini. Ayah bunda bisa membelinya di toko APE seharga 25 ribu saja untuk 1 dapur set seperti di samping. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Main peran mikro dan makro, Interaksi sosial emosional, Imajinasi. 7. Nama APE Papan Flanel Media pembelajaran papan flanel banyak kegunaannya, selain untuk mengenalkan pekerjaan kepada anak usia dini, penggunaan media papan flanel juga diguakan untuk mengenalkan nama hewan atau huruf alfabet dan hijaiyyah. Papan flanel sebagai media pembelajaran menurut para ahli sangat baik digunakan karena fleksibilitasnya yang tinggi dalam mendampingi anak belajar mudah dibentuk sesuai tema pembelajaran paud. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Main peran mikro, Sensorimotor, Interaksi sosial emosional, Motorik halus, Imajinasi. 8. Nama APE Kendaraan Dari Bahan Alam Salah satu bahan alam yang banyak kita jumpai adalah pisang, denga memanfaatkan bahan ini ayah bunda dapat membuat mobil mobilan dari pelepah pisang yang bagus dan pasti anak senang karena mereka berkreasi sendiri. Apabila di tempat ayah bunda banyak terdapat jeruk bali, gunakanlah kulitnya untuk membuat mobil mainan dari kulit jeruk bali. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Main peran mikro dan makro, Sensorimotor, Interaksi sosial emosional, Motorik halus, Imajinasi. 9. Nama APE Wayang Anak Kreatif Wayang yang dibuat bisa bermacam-macam seperti wayang buah, wayang binatang, maupun cerita lain yanf dituangkan ke dalam bentuk wayang. Kali ini kami berikan contoh penggunaan wayang yang bercerita tentang cerita di kotaku sehingga yang menjadi wayang adalah bangunan gedung, bus, sampah, dll –Ayah bunda dapat menceritakan tetang kebersihan maupun dari sudut pandang yang lain. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Main peran mikro, Sensorimotor, Interaksi sosial emosional, Imajinasi 10. Nama APE Balok Masjid / Miniatur Tempat Ibadah Balok masjid dalah salah satu APE yang merupakan Mainan edukatif untuk menstimulan kreatifitas anak mencipta bentuk dan bangunan yaitu Masjid. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Main peran mikro, Sensorimotor, Interaksi sosial emosional, Imajinasi Dalam memilih mainan untuk anak usia dini, pilihlah alat main ape indoor sentra main peran yang dapat menstimulus tumbuh kembang anak, bisa menstimulasi anggota tubuhnya dan melatih koordinasi panca indera yang ada. Semoga bermanfaat dan share ya! Related PapersAlat Peraga adalah sarana yang dapat merangsang aktivitas anak untuk mempelajari sesuatu tanpa anak menyadarinya, baik menggunakan teknologi modern,konvensional,dan tradisional. APE didesain secara sederhana dan ringan sehingga mudah untuk dibawa dan dijinjing oleh anak. Bahan yang biasa digunakan harus aman bagi siswa. Bahan yang bisa digunakan adalah bahan yang berada dilingkungan sekitar seperti kayu, styrofoam,busa, tekstil, kardus, tali, karet, kulit, karton dan bahan alam lainnya seperti batu,kayu, daun-daun, biji-bijian, pelepah pisang,bambu dll. Pentingnya penggunaan alat peraga bagi anak didik paud diantaranya merangsang Motorik anak didik, mengenal Bentuk Benda Pada Anak Didik, dan mempermudah Guru Dalam Proses Belajar Mengajar PAUD. Selanjutnya setelah memilik APE untuk siswa, diperlukan evaluasi Output Pembelajaran Pada Anak Didik Setelah Menggunakan Alat Peraga. Fungsi Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah media yang dibuat dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Evaluasi media ini terdiri dari evaluasi permatif yaitu proses pengumpulan data tentang efektivitas dan efisiensi bahan pembelajaran, sedangkan evaluasi sumatif digunakan untukCreativity is one of the objectives for nonformal education. However, creativity is not well developed enough as it was observed at Play Group of Aisyiyah 02 Pati. Through waste cartoon, children can be trained to develop their creativity. The article reports the progress of how waste cartoons be made as puppets. It is an art work, and students should be creative. The progress shows how talented and creative learners are in producing puppets and telling stories , on Permendikbud No. 137 concerning National Standards for Early Childhood Education, early childhood educators are professionals in charge of planning, implementing learning, and assessing learning outcomes, as well as providing guidance, training, care and protection. Therefore, to support the learning process in teaching and learning activities, it is necessary for the creativity of teachers to develop, plan and implement their use in the use of teaching media such as Educational Game Tools, better known as APE. Based on initial observations, the phenomenon that occurs in the early childhood education environment is found to be low in the use of Educational Game Tools and teacher creativity in the learning process. The fact that exists in the field is what makes researchers carry out programs that can improve the quality of teachers in East Lombok through learning development training. This training for professional educators or teachers is a technique for planning teachin...Permasalahan yang ditemukan dalam mengembangkan kreativitas anak di TK Negeri Pembina Sikur adalah tidak dimanfaatkannya alat permainan edukatif yang sudah disediakan oleh sekolah. Alat permainan edukatif yang ada hanya menjadi simpanan di gudang dan tidak pernah di aplikasikan dalam pembelajaran anak. Guru lebih monoton mengajar menggunakan majalah dan buku tugas anak. Jenis penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan desain Randomized Pretest-Postest Control Group Design yaitu adanya kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Untuk memperoleh pengembangan yang optimal, kelompok perlakuan diberikan treatmen sebanyak 5 kali sedangkan kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan. Untuk mendapat hasil data yang sesuai, peneliti mengumpulkan data dari hasil observasi, dokumentasi dan instrumen pengembangan kreativitas anak. Subjek yang diambil sebanyak 2 kelas yaitu kelas A1 sebagai kelompok perlakuan dengan jumlah 10 anak yang terdiri dari 4 laki-laki dan 6 perempuan, dan kelompok A2...The problem of this study was the lack of teachers knowledge especially in using learning educational games. This study aimed to describe teachers knowledge of educative tools in learning. The study population was all early childhood teachers qualified as bachelor degrees with a total of 87 teachers. The research sample was 47 teachers by using purposive sampling techniques. Data were collected by using tests and analyzed by using descriptive quantitative. The results showed that 60% teachers has lack understanding in using educational tools, while there were 13% teachers who do not even know about the using of educational tools. From all the indicators it can be showed that teachers has a lack of understanding in benefits 64%, requirements 55% and management of tools educative learning 75%. It can be concluded that teachers still has a lack understanding in managing educative tools in learning. Masalah penelitian ini adalah kurangnya guru memanfaatkan alat permainan edukatif ...Keterlambatan perkembangan motorik halus dapat berdampak pada menurunnya kekuatan otot dan jari-lengan. Bentuk kegiatan yang dapat mengembangkan motorik halus anak salah satunya kegiatan meronce. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kegiatan meronce terhadap perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun. Metode penelitian adalah eksperimen dengan jenis design one group pre-test and post-test. Partisipan dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun, yaitu kelompok B2 sebagai eksperimen dengan berjumlah 15 anak yang dilakukan di RA Al-Ikhwan School selama Bulan Juni 2020. Uji hipotesis menggunakan uji-t dengan program SPSS Teknik pengumpulan data yang dipakai pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan data hasil uji-t memperoleh nilai Sig 2-tailed sebesar 0,000 < 0,05, artinya diterima dan ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini, ada pengaruh kegiatan meronce terhadap perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun. D...ABSTRAK Penelitian ini berawal dari kenyataan bahwa kurang berkembangnya kemampuan motorik halus pada anak usia dini. Motorik halus anak belum berkembang secara optimal. Hal tersebut ditunjukan dengan gerakan jari jemari anak yang masih kaku untuk melakukan kegiatan motorik halus, seperti mengenggam, meremas, memilin dan mencetak belum sempurna. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan media playdough dalam meningkatkan perkembangan motorik halus anak usia dini. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi literatur atau studi kepustakaan dengan teknik pengambilan data dari hasil menelaah buku-buku, jurnal, majalah, dan artikel yang berhubungan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan media playdough motorik anak berkembang dengan baik sehingga tujuan dalam mengembangkan motorik halus anak bisa tercapai sesuai harapan. ABSTRACT This research stems from the fact that fine motor skills are less developed in early childhood. fine motor skills of children have not developed optimally. This is indicated by the still stiff finger movements of the child to perform fine motor activities, such as grasping, squeezing, twisting and printing rudely. The purpose of this study is to describe the use of playdough media in improving fine motor development in early childhood. The type of research used is literature study research with data collection techniques from the results of reviewing books, journals, magazines, and articles related to the research topic. The results showed that by using playdough media, children's motor skills developed well so that the goals in developing children's fine motor skills could be achieved as expected. PENDAHULUAN Masa usia dini merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan kehidupan selanjutnya karena pada masa usia dini merupakan masa peka atau masa golden age. Pada masa ini anak lebih mudah untuk menerima rangsangan dari lingkungan untuk menunjang perkembangan jasmani dan rohani yang ikut menentukan keberhasilan anak didik mengikuti pendidikan di kemudian hari Yusanti & Suryana Usia dini merupakan usia yang sangat penting bagi perkembangan anak sehingga disebut usia keemasan. Masa ini merupakan masa pembentukan jaringan otak dan perkembangan psikologis dan emosi anak, agar tumbuh kembang anak baik dan berjalan sesuai dengan kematangan usianya, jangan sampai masa emas ini berlalu tanpa adanyaModel pembelajaran adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada anak dan di dalam lingkaran. Model pembelajaran sangat menentukan terhadap pencapaian aspek perkembangan anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penerapan model pembelajaran sentra di TK Amani Insani Yogyakarta. Subjek penelitian menggunakan anak usia 5-6 tahun atau kelompok B, kepala sekolah, dan guru kelompok B. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data menggunakan model dari Miles Huberman. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran sentra di TK Amal Insani sudah diterapkan dengan baik. Terdapat sentra persiapan, sentra bahan a;am dan cair, sentra imtaq, sentra main peran, sentra balok, seni-kreativitas dan sentra musik-olah tubuh. Faktor pendukungnya terdiri atas, kompetensi kepala sekolah, peran kepala sekolah dan kelengkapan APE Alat Permainan Edukatif. Selanjutnya faktor yang menghambat adalah lemahnya guru yang kreatif dan lemahnya karakter guru. Sentra Bahan Alam ialah salah satu sentra yang ada di PAUD Islam Bintang Juara. Sentra ini dapat membantu merangsang panca indera kakak shalih-shalihah untuk dapat mengenal alam sekitar mereka. Ada 8 ragam kegiatan di Sentra Bahan Alam beserta manfaatnya yang luar biasa, Ayah Bunda. Pada Sentra Bahan Alam ini, kakak shalih shalihah dapat bermain sambil belajar. Tak hanya itu, kakak shalih-shalihah dapat memperlihatkan kemampuan dalam mengenali, menghubungkan, membandingkan, serta membedakan sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan kepercayaan diri mereka. PAUD Islam Bintang Juara telah menyediakan fasilitas-fasilitas untuk Sentra Bahan Alam yang akan digunakan oleh kakak shalih-shalihah. Fasilitas tersebut tersedia berdasarkan macam-macam kegiatan Sentra Bahan Alam seperti meronce makaroni, bermain pasir, dan masih banyak fasilitas lain sesuai dengan kebutuhan perkembangan kakak shalih-shalihah. Anak usia dini selalu ingin tahu, terus meneliti dan membutuhkan pengalaman-pengalaman konkret. Sentra Bahan Alam memfasilitasi keingintahuan tersebut melalui bermacam-macam kegiatan main yang bermakna. Kakak shalih-shalihah bisa bermain isi-tuang air ke dan dari jerigen, baik dengan gelas dan corong maupun dengan hand-pump. Aktivitas lain yang bisa dilakukan di Sentra Bahan Alam yaitu menghasilkan gelembung busa sabun dengan alat pengocok, atau memindahkan air dengan spons. Tak hanya itu, kakak shalih-shalihah juga bisa bermain finger painting yang dibuat dari tepung maizena dan main ublek. Bereksperimen membuat bentuk-bentuk geometri atau lainnya sesuai imajinasinya menggunakan playdough adalah kegiatan favorit lainnya di Sentra Bahan Alam. Melukis dengan kuas dan bermain pasir dengan eksperimen alat-alat ukur juga menjadi pilihan yang bisa dilakukan di Sentra Bahan Alam. Ayah Bunda pernahkah me-recalling kegiatan apa yang biasa dipilih oleh kakak shalih-shalihah ketika berada di Sentra Bahan Alam? Tahukah Ayah Bunda bahwa pilihan main kakak shalih-shalihah merupakan tampilan dari tahap perkembangan mereka? Daftar Isi1 Yuk Intip 8 Ragam Kegiatan di Sentra Bahan Alam beserta Manfaatnya! 1. Densitas Stimulasi Main 2. Densitas Main 3. Densitas Meronce 4. Densitas Mencuci 5. Densitas Menjepit 6. Densitas Kocok Air 7. Densitas Terapung 8. Densitas Tuang Isi Air Nah, Ayah Bunda, berikut ini 8 ragam kegiatan di Sentra Bahan Alam. Setiap ragamnya memiliki manfaat masing-masing. Yuk intip satu per satu ragam dan manfaatnya. 1. Densitas Stimulasi Main Pasir Pada densitas ini, kakak shalih-shalihah dapat bermain pasir dengan menggunakan sekop untuk mengambil pasir yang ada di dalam wadah. Kemudian kakak shalih-shalihah dapat mencetak bentuk yang diinginkan sesuai wadah yang telah disediakan oleh Miss. Di Densitas Stimulasi Main Pasir ada banyak manfaat yang dapat membantu perkembangan kakak shalih-shalihah. Salah satu manfaatnya yaitu dapat melatih kemampuan motorik kakak shalih-shalihah 2. Densitas Main Playdough Pada area ini, kakak shalih-shalihah dapat bermain playdough yang telah tersedia. Kemudian, kakak shalih-shalihah dapat berkreasi dengan playdough tersebut sesuai dengan imajinasi mereka. Bentuk yang dihasilkan oleh kakak shalih-shalihah saat bermain dengan playdough menampilkan tahap perkembangan mereka. Ada kakak shalih-shalihah yang baru meremas-remas playdough, tetapi ada juga yang telah memiliki inisiatif untuk membentuk beragam karya dari playdough tersebut. Salah satu manfaat dari densitas main playdough yaitu dapat meningkatkan daya kreativitas dan imajinasi kakak shalih shalihah. 3. Densitas Meronce Makaroni Tersedia makaroni dan tali yang bisa digunakan oleh kakak shalih-shalihah. Kakak shalih-shalihah bisa berkegiatan dengan cara memasukkan tali ke dalam lubang mainan makaroni sesuai dengan jumlah yang diinginkan oleh kakak shalih-shalihah. Kegiatan ini mampu meningkatkan fokus dan kemampuan berhitung kakak shalih-shalihah. 4. Densitas Mencuci Piring Selain untuk meningkatkan kemampuan sensorik, mencuci piring adalah aktivitas sehari-hari yang bisa dilakukan di rumah untuk mengajarkan kakak shalih-shalihah tentang tanggung jawab. Bagi kakak shalih-shalihah yang tidak terbiasa mencuci piring di rumah, akan terlihat tangannya kaku dalam memegang spons dan membersihkan piring, mangkok ataupun gelas yang sudah tersedia. Bahkan tak sedikit yang justru bermain busa dari spons yang diremas-remasnya. 5. Densitas Menjepit Kerupuk Kakak shalih-shalihah bisa berkegiatan dengan kerupuk dan penjepitnya. Cara bermainnya yaitu kakak shalih-shalihah menjepit kerupuk dengan alat yang telah tersedia, lalu memisahkan kerupuk-kerupuk tersebut sesuai dengan warnanya masing-masing. Misal, kerupuk warna biru dikumpulkan dalam satu tempat, begitu pula dengan kerupuk warna lainnya. Kakak shalih-shalihah juga bisa membuat pola dalam tiap wadah. Misal, dalam satu wadah ada 1 kerupuk biru, 1 kerupuk merah dan 1 kerupuk kuning. Terlihat sederhana bukan kegiatan ini, Ayah Bunda? Namun tahukah jika kegiatan ini punya beberapa manfaat sebagai berikut Melatih kemampuan motorik Menguatkan otot tangan Belajar mengenai warna Belajar memahami pola Belajar berhitung 6. Densitas Kocok Air Sabun Di densitas ini, kakak shalih-shalihah bisa menemukan beragam benda, seperti wadah yang berisi air biasa, sabun yang ditempatkan dalam sebuah teko dan alat kocokan. Kegiatan yang bisa dilakukan kakak shalih-shalihah yaitu mencampurkan sabun ke dalam air biasa yang telah tersedia, kemudian kakak shalih-shalihah mengocok air yang telah tercampur sabun hingga menghasilkan gelembung. Selain menghadirkan kebahagiaan dalam cara sederhana, Densitas Kocok Air Sabun juga bermanfaat untuk perkembangan otot tangan kakak shalih-shalihah. 7. Densitas Terapung Tenggelam Kakak shalih-shalihah bisa bermain dengan banyak pilihan benda pada densitas ini, seperti kapal, bebek dan mainan yang bisa terapung lainnya. Kakak shalih-shalihah dapat memilih mainan apa yang akan dimainkan di atas air yang telah tersedia di dalam baskom. Kemudian kakak shalih-shalihah dapat berkreasi dengan cara menyalurkan ide yang mereka miliki. Misalnya, kakak shalih-shalihah berimajinasi bahwa mereka sedang berada di dalam kapal, untuk menguatkan ide tersebut, mereka akan menirukan suara kapal sambil menggerakkan kapal di dalam baskom. Manfaat yang didapat oleh kakak shalih-shalihah saat berkegiatan di Densitas Terapung Tenggelam antara lain mengembangkan kreativitas dan imajinasi. Tak hanya itu Ayah Bunda, di area ini kakak shalih-shalihah juga belajar mengenali ciri fisik sebuah benda dan mengetahui bedanya terapung-tenggelam. 8. Densitas Tuang Isi Air Corong, gelas, teko plastik, centong, jirigen dan air yang telah diberi tiga pewarna berbeda adalah beberapa benda yang bisa ditemui kakak shalih-shalihah. Pada densitas ini, kakak shalih-shalihah dapat memilih air sesuai dengan warna yang diinginkan lalu dipindahkan ke jirigen. Agar air bisa berpindah ke jirigen, kakak shalih-shalihah bisa menyalurkan bermacam-macam ide, seperti; Menaruh corong di atas jirigen yang terbuka, Menggunakan gelas, teko plastik atau centong. Cara yang dipilih oleh kakak shalih-shalihah merupakan tampilan tahap perkembangan mereka. Dari kegiatan ini, kakak shalih-shalihah belajar untuk mengasah kreativitas, melakukan perbandingan, mengetahui tentang penuh dan kurang, serta masih banyak hal lainnya. Ternyata kegiatan yang ada di Sentra Bahan Alam sangat sederhana dan bisa dilakukan di rumah masing-masing bukan, Ayah Bunda? Ayo ajak kakak shalih-shalihah untuk recalling 8 ragam kegiatan tersebut di rumah. Apabila Ayah dan Bunda secara konsisten melakukan kegiatan-kegiatan di atas, insya Allah tumbuh kembang kakak shalih-shalihah dapat distimulasi secara optimal. Semoga informasi ini bermanfaat. Pastikan untuk membagikan artikel ini kepada kerabat dan sahabat ya Ayah Bunda. Sampai jumpa di catatan istimewa Bintang Juara selanjutnya.*** Ditulis oleh Fasya, Diedit oleh Tim Humas & Media Referensi Kelas Baby House di Sentra Bahan Alam Sebutan “Sentra Bahan Alam” dalam Metode Sentra bisa dikatakan sebagai peng-Indonesia-an bukan penerjemahan dari Sensory Center, yang di dalamnya tersedia kesempatan bagi anak untuk “main berantakan” messy play. Bahan-bahan dan alat-alat main yang digunakan di Sentra Bahan Alam memungkinkan organ-organ sensorimotor anak bekerja untuk mengenal, mengeksplorasi dan menemukan pengetahuan atau konsep yang berkaitan dengan benda-benda yang ada di sekitarnya. Anak berkesempatan mengenal sifat-sifat benda, mengamati, menyentuh, memegang, merasakan teksturnya, juga menemukan pengalaman-pengalaman konkret tentang kejadian dan hubungan sebab-akibat melalui interaksi dengan bahan-bahan dan alat-alat. Sentra Bahan Alam memang disediakan untuk memfasilitasi dorongan ingin tahu curiosity anak pada benda-benda. Anak usia dini sejak masa paling awal kehidupannya adalah peneliti. Bayi yang menggenggam jari ibundanya sesungguhnya ia sedang belajar. Kulit tangannya yang halus menyerap informasi tentang tekstur dan informasi itu terekam dalam otaknya. Ada dorongan dalam dirinya untuk mengarahkan benda yang dia pegang ke mulutnya untuk mengeksplorasi lebih jauh. Karena itu, para Bunda yang mengasuh bayi perlu berhati-hati agar tidak memenggal upaya eksplorasi sang buah hati. Meskipun ia bayi yang baru berusia seminggu, ajaklah berbicara dengan nada suara yang nyaman dan menyenangkan. Terangkan banyak informasi tentang apa yang dia pegang. Sebisa mungkin ungkapkan dengan kata-kata setiap hal yang Bunda lakukan saat berada bersama bayi. Termasuk meminta izin, jika Bunda ada keperluan untuk meninggalkannya sesaat, misalnya untuk ke kamar mandi. Sebab, informasi-informasi dan kosakata yang Bunda ucapkan akan membantu bayi berlatih membangun pengetahuan dan konsep. Seiring dengan proses penyempurnaan fungsi-fungsi panca indera, bagian-bagian tubuh dan organ-organ tubuhnya, kemampuan anak untuk menyerap informasi dan belajar itu terus meningkat kualitasnya. Modal naluri untuk meneliti dan belajar itu oleh pemikir Swiss, Jean Piaget, dinamakan schema, yang meningkat melalui proses asimilasi dan adaptasi. Baca juga posting terdahulu berjudul, “Bermain itu Belajar”. Peningkatan kualitas schema berarti bertambah pula moda-moda belajar anak, seiring dengan bertambahnya keragaman informasi dan pengetahuan yang telah diserapnya. Anak usia dini selalu ingin tahu, terus meneliti dan membutuhkan pengalaman-pengalaman konkret. Sentra Bahan Alam memfasilitasinya melalui bermacam-macam kegiatan main. Anak bisa bermain isi-tuang air ke dan dari jerigen, baik dengan gelas dan corong maupun dengan hand-pump, menghasilkan gelembung busa sabun dengan alat pengocok, atau memindahkan air dengan spons. Anak juga bisa bermain finger painting dengan bahan dari tepung maizena, main ublek, bereksperimen bentuk-bentuk geometri atau bentuk apapun dalam imajinasinya dengan playdough, melukis dengan kuas, bermain pasir dengan eksperimen alat-alat ukur dan lain-lain. Tak pelak, kegiatan-kegiatan main itu berisiko membuat anggota tubuh atau pakaian anak anak-anak menjadi basah atau belepotan. Itu sebabnya permainannya dinamakan “messy play”. Sentra Bahan Alam memberi kesempatan anak-anak bereksplorasi seluas-luasnya, kalau perlu dengan risiko basah atau belepotan. Tapi, pada saat yang sama, risiko itu sekaligus juga menjadi peluang untuk membangun sikap tanggungjawab, memahami aturan main dan mengerti konsekuensi perbuatan melalui pengalaman-pengalaman main yang konkret. Anak-anak belajar mengenal batasan-batasan, aturan, konsekuensi, dan karena itu belajar mengontrol diri, sikap serta gerakan. Anak-anak yang mendapat giliran bermain di Sentra Bahan Alam, terutama yang masih Play Group dan TK-A, selalu membawa pakaian ganti. Namun, ketika sudah memasuki TK-B mereka biasanya tidak memerlukan pakaian ganti, karena gerakan-gerakan dan sikap-sikap mereka sudah terkontrol. Mereka mengerti, ada konsekuensi bila terlalu asyik dan tidak dapat mengontrol diri saat “messy play”. Bisa-bisa kesempatan bermain dengan permainan yang “kering” menjadi berkurang, atau bahkan tidak ada lagi. Permaian yang “kering” itu antara lain menyendok dan menuang jagung dengan alat takar berbagai ukuran, menggambar dengan krayon/pensil warna pada kertas, menyetrika baju-baju dengan setrika mainan dan lain-lain. Begitulah kekayaan fasilitas pembelajaran dalam Sentra Bahan Alam, meskipun bahan-bahan dan alat-alat mainnya cukup sederhana. Anak-anak berkesempatan belajar tentang konsep-konsep dasar matematika dan sains, sekaligus membentuk sikap-sikap positif yang mereka butuhkan untuk kehidupan mereka saat dewasa. Mereka belajar mengenal dan memahami secara logis aturan main dan batasan-batasan serta belajar menjalankannya. Mereka juga membangun keterampilan sosial selama berinteraksi dengan teman-teman bermain. Tak kalah pentingnya, Sentra Bahan Alam juga membangun kekuatan otot-otot motorik kasar anak, yang dibutuhkan antara lain untuk bisa memegang alat tulis dan menulis. Di dalam Sentra Bahan Alam ada harmoni pembangunan otot-otot dasar kehidupan anak usia dini, yang tidak boleh dilewatkan selama periode usia emas golden age. Sebab, pembangunan otot-otot dasar kehidupan itu pada hakikatnya adalah pembangunan struktur otak, yang 80 persennya selesai pada periode usia dini. Kegiatan-kegiatan bermain seperti di atas bisa saja diulang pada usia berapa saja, tapi tidak pernah ada kesempatan kedua untuk membangun struktur otak. Jadi, wahai ayahanda-bunda, berhentilah menuntut guru TK/RA/PAUD mengajari putera-puteri kita baca-tulis-hitung. Banyak hal yang jauh lebih penting dari sekadar kemampuan calistung pada anak usia dini. Sebab, jika kesempatan emas itu terlewatkan dan otot-otot dasar kehidupan mereka tidak terbangun secara terpadu dan menyeluruh, maka putera-puteri kita akan mengalami kesulitan besar dalam menghadapi berbagai tantangan di masa dewasanya kelak. Sumber

alat peraga sentra bahan alam